Karena
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS.
Al-Inshirah : 5-6)
Masalah,
kata yang mengindikasikan hal yang menakutkan bahkan dapat dipastikan
tidak satu manusiapun yang menginginkan kedatangan tamu masalah ini.
Tapi benarkan masalah sebagai momok yang harus ditakuti?
Manusia
dengan berbagai tingkatannya, mulai dari suku bangsa dan bahasa yang
berbeda, tingkat keilmuan, strata sosial dan perbedaan-perbedaan
lainnya pasti akan selalu berhadapan dengan masalah, baik masalah
dalam lingkup kecil maupun lingkup yang besar. Dan setiap
permasalahanpun akan disikapi dengan cara yang berbeda pula. Ada yang
menganggap masalah itu adalah sesuatu yang sangat menyebalkan,
merisaukan, tidak mengasyikkan, dan sangat membuat kehidupanya tidak
berguna. namun di sisi lain ...beberapa orang juga menganggap masalah
adalah jalan yang sangat tepat untuk mengajarkan dan menuntun kita
untuk lebih dewasa. Oleh karena itu, tulisan kali ini mencoba melihat
permasalahan itu dari berbagai sudut yang jarang banyak dipahami oleh
kita. Beberapa hal di bawah semoga membuka cakrawala pengetahuan kita
tentang “Masalah”.
- Yang terjadi adalah yang terbaik
Prof. Dr. H.
Thobrani, M.Si di tengah-tengah memberikan komentar terhadap
persentasi yang baru saja dipersentasikan oleh salah satu teman saya
dalam kelas, mengatakan “yang
terjadi adalah yang terbaik”
kata
yang sangat melekat dalam ingatan saya, dan terus membuat saya
berusaha memahami maksud kalimat tersebut. Butuh waktu lama dan
pengalaman-pengalaman yang cukup untuk mengantarkan saya pada
pemahaman akan makna kalimat tersebut.
“yang terjadi
adalah yang terbaik” Mungkin
tidak semua orang akan sepakat dengan kalimat tersebut, jujur pada
awalnya pun saya kurang sepakat dengan kalimat tersebut. Bagaimana
mungkin dengan mudahnya kita mengatakan segala yang terjadi adalah
yang terbaik, padahal kita melihat realita di sekitar kita betapa
banyak kejadian yang justru meninggalkan luka trauma pada orang yang
mengalaminya, betapa banyak kejadian yang yang justru mengantarkan
seseorang pada kondisi yang sangat memprihatinkan, dan berbagai hal
lainya, yang jika dilihat sekilas akan sangat bertentangan dengan
statemen di atas. Namun, setelah berusaha menelaah dan memahami pesan
dalam ucapan beliau tersebut sedikit demi sedikit saya pun menyukai
kalimat tersebut.
Apakah anda suka
dengan masalah? Jawaban pertanyaan ini hampir dipastikan akan sama
pada siapapun yang diberikan pertanyaan serupa. Saya
tidak suka dengan masalah. Yup
memang benar tidak satupun manusia yang suka dengan masalah, apalagi
jika masalah tersebut membuatnya rugi, bahkan down. Tapi ternyata
tanpa kita sadari banyak manusia di sekitar kita yang justru memiliki
kesenangan memunculkan masalah dan bahkan menantang masalah untuk
menghampirinya.
Mengapa di saat
sebagian besar kita takut akan masalah, justru di sekitar kita pula
bermunculan orang-orang yang suka menghadirkan masalah. Di sinilah
letak perbedaannya, setiap pribadi memiliki cara melihat permasalahan
yang menghinggapinya. Orang-orang yang takut dengan masalah adalah
mereka yang hanya akan terpenjara dengan ketidaksuksesan hidupnya,
dia hanya akan sibuk mencari-cari penyelesaian yang terkadang justru
mendatangkan masalah baru. Why? Karena penyelesaian yang dilakukan
tidak dilandasi dengan ilmu dan kesabaran serta pemahaman akan
masalah itu sendiri.
Berbeda dengan orang
yang memiliki pengetahuan, kesabaran serta memiliki usaha memahami
masalah yang menghinggapinya sebelum mencari solusinya. Orang seperti
inilah yang akan menganggap kejadian-kejadian yang dihadapinya adalah
yang terbaik, karena mereka memahami bahwa kejadian-kejadian tersebut
adalah peristiwa yang sengaja diberikan untuk mendewasakannya dalam
menyikapi berbagai permsalahan hidup.
So....
“YANG TERJADI ADALAH YANG TERBAIK”
- Masalah adalah ujian kenaikan strata keimanan kita
Perbedaan dalam
menyikapi permasalahan yang terjadi sedikit besarnya sangat
dipengaruhi tingkat keimanan seseorang. Orang yang tingkat
keimanannya rendah akan menghadapi segala permasalahan hidup dengan
sikap yang dipenuhi berbagai perasaan tidak senang, stress, bahkan
mampu bertindak lebih jauh dari itu “bunuh diri” kita
berlindung dari perangai seperti ini. Sebaliknya
orang yang beriman akan menyikapi segala permasalahan yang
menghinggapinya sebagai pelajaran dari sang pencipta Allah SWT untuk
menuntunya semakin dekat denganNya. Orang beriman memahami setiap
masalah memberikan banyak pelajaran kehidupan berupa kesabaran,
kesyukuran, pengetahuan bahwa semua miliki Allah dan akan kembali
jika diminta, ketabahan, dan
berbagai pelajaran berharga lainnya.
Dengan konsep inilah
orang-orang beriman menyadari bahwa setiap masalah yang datang pada
dasarnya adalah untuk menguji agar keimanan kita semakin meningkat...
- Masalah is friends
Dengan penjelasan di
atas, dipahami bahwa sesungguhnya permasalahan-permasalahan yang ada
adalah ujian untuk mendewasakan kita. Ujian akan terasa mudah jika
kita mampu bersahabat dengannya, karena sahabat adalah sosok yang
mampu memahami kita, jadi bersahabatlah dengan masalah, karena jika
kita mampu bersahabat dengannya, masalah pun akan memberikan solusi
cerdas untuk kita mampu melaluinya dengan baik.
Pahamilah bahwa
permasalahan yang akan mendatangi kita adalah permasalahan yang tidak
akan melampaui kemampun kita untuk menyelesaikannya. Jadi masalah
apapun yang menghinggapi pasti ada penyelesaianya, tapi sekali lagi
penyelesaian itu tergantung pada sikap kita dalam memaknai setiap
permasalahan yang ada....
HAKEKAT
MENGENAL DIRI KITA SENDIRI
ADALAH
KESADARAN
ADANYA KEKUATAN YANG KITA MILIKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar